Minggu, 27 April 2014

Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh pembentukan plak di dinding arteri, dikenal pula sebagai pengerasan arteri. Pembentukan plak ini dapat menyertai perpaduan pradisposisi genetik dan pilihan gaya hidup. Faktor risiko mencakup usia, jenis kelamin, riwayat genetik dan ras. Faktor lain yang memengaruhi kemungkinan CCHD mencakup kolesterol tinggi, merokok, penyalahgunaan substansi dan masalah berat badan.
Jika dibiarkan tidak diperiksa, CHD dapat menyebabkan serangan jantungk dan bahkan kematian.

Gejala Penyakit Jantung Koroner mencakup:

  • Nyeri dada (angina)
  • Napas terengah-engah
  • Keletihan setelah kegiatan fisik
  • Merasa berat
  • Jantung terasa seperti diremas

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Obat-obatan

Pasien bisa diminta untuk mengonsumsi obat-obatan melawan kolesterol, tekanan darah tinggi dan diabetes. Penyebab utama Penyakit Jantung Koroner ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan. Bergantung pada keparahan CHD, dokter dapat merekomendasikan pejamu obat-obatan termasuk penghambat beta, penghambat ACE, diuretika, penghambat saluran kalsium, aspirin, nitrat dan statin. Ini akan membantu penurunan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.

Bedah Arteri Koroner

Pencangkokan Pintasan Arteri Koroner (CABG) adalah prosedur yang digunakan untuk memintas arteri koroner yang terhalang. Untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan menghilangkan nyeri dada (angina), pembedahan ini merupakan prosedur "pembukaan jantung" serius bagi pasien dengan kegagalan jantung. Dalam kebanyakan kasus, pencangkokan pintasan menggunakan perpaduan arteri toraks internal dan vena safena dari kaki. Saat prosedur ini dilakukan, pasien tersambung dengan mesin jantung-paru-paru dan jantung dihentikan.

Prosedur Kateter

Bergantung pada keparahan kondisi, bedah dengan invasi minimal juga tersedia. Prosedur ini mencakup angioplasti atau pembidaian intrakoroner.
Angioplasti Balon adalah proses di mana sebuah balon dikembangkan di dalam arteri yang terhalang, sering kali menghasilkan pembentukan kalsium dan lemak di dalam dinding arteri. Balon dikempiskan dalam waktu singkat, sehingga memberikan ruang yang lebih luas bagi darah untuk mengalir. Dokter juga dapat meletakkan sebuah bidai, mata jaring kawat lunak di dalam arteri untuk memastikan bahwa arteri tetap terbuka. Ini biasanya merupakan pilihan pertama bagi para pasien yang menderita serangan jantung.

HIV Dan AIDS

A. Pengertian
Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
B. Cara penularan virus HIV AIDS

• Lewat cairan darah
Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
• Lewat cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
• Lewat Air Susu Ibu
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
C. Pencegahan infeksi HIV AIDS
• Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka
• Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV)
• Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Ada tiga cara:
• Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)
• Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling setia kepada pasangannya
• Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan melakukan seks aman termasuk menggunakan kondom
Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
• Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan benar
• Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain

DBD (Demam Berdarah)

Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoranpembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkattrombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari orang lain).
Sejak 1960-an, semakin banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.
Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara langsung. Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk membasmi nyamuk.
Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh nyamuk.